Pages

Sabtu, 24 Maret 2012

enjoy the day

Berbeda dengan banyak orang, saya paling tidak bisa tahan menghabiskan waktu sendirian. Dan weekend ini [baca: long weekend] awalnya saya berencana istirahat di rumah, setelah sempat drop yang tampaknya diakibatkan oleh beberapa kali lembur dan kepikiran deadline project yang terasa mengejar, sembari mengerjakan tugas kantor yang sengaja saya bawa pulang untuk disentuh kala gak ada kerjaan. Kemarin, ketika saya melanjutkan gambar desain untuk project yang sedang saya garap, ada beberapa kesulitan yang saya temukan pada software yang saya gunakan. Setelah mengutak-atik sebentar, semampu saya, akhirnya saya bertanya by sms pada senior saya yang sangat jago tuh sotware [baca: Pak DS], beliau menyuruh saya ke kantor hari ini, mungkin bisa dijelaskan dengan lebih mudah. Antara sebel dan senang dengan jawaban beliau. Sebel karena saya jadi gak bisa melanjutkan gambar saya itu [sebel kenapa saya gak jago2 juga, haha], tetapi seneng karena berarti hari ini saya bisa ketemu orang-orang kantor, gak di rumah saja seharian. hehehe.

Hari ini jadwal kegiatan saya adalah datang ke rumah calon tempat tinggal saya yang baru dan pergi ke kantor. Rencananya saya jalan kaki dulu hingga depan kompleks, kemudian naik angkot ke arah terminal, dan menuju ke rumah yang saya sebut tadi. Setelah urusan negosiasi beres, kemudian lanjut naek angkot menuju daerah kantor saya, dan dilanjutkan dengan naek ojek. Kira-kira begitulah bayanan saya untuk kegiatan hari ini. 

Jam 8 pagi, saya pun sudah sarapan dan siap berangkat. Perjalanan angkot pertama hingga proses negosiasi dengan si Ibu berjalan lancar [alhamdulillah]. Kemudian saya berjalan kaki menuju terminal dan langsung naek ke angkot yang asumsi saya akan lewat perempatan Jatinegara-Kaum dimana saya berencana naek ojek langsung ke kantor. Abang angkot pun nyetir dengan santai, sampai saya berpikir, kenapa nih angkot semakin menjauh dari tempat tujuan saya? Saya pun bertanya, "Bang, lewat perempatan Jatinegara-Kaum yang bisa langsung masuk ke kawasan industri? " [bodohnya saya juga tidak tahu perempatan itu biasanya disebut apa sih. Jadi agak susah jelasin sama si abangnya]. Untungnya si abang ngerti tempat yang saya maksudkan, kemudian beliau bilang, "Ini mah gak lewat neng, harusnya nanyanya tadi pas mau naek". "Iya sih, bang. hehe", jawab saya. "Tapi setau saya angkot 02 lewat sana, bang." sedikit membela diri. "Iya, itu angkot 02 yang kecil, beda", sahut si Abang. "Ooo... gitu ya, bang." saya yang berpura-pura ngerti, padahal gak ngerti mana angkot yang gede, mana angkot yang kecil. haha. "Terus gimana dong, bang?", tanya saya kembali. "Ntar naek 27 aja, lewat sana kok", timpal si Abang. "Oh, okay, bang..", jawab saya dengan berusaha tidak panik. Alhasil saya ditransfer ke angkot 27, hampir saja saya ikutan ke Kampung Melayu kalo gak tanya sama tuh Abang. Hahaha. 

Saya gak suka pergi sendirian. Menurut saya gak seru saja. Lebih enak kalo ada temen, bisa ngobrol. Atau sebenarnya itu pembelaan diri saya yang gak berani kemana-mana sendiri? [oops, berhentilah bersikap manja, che!!!]. hehe. Okay-okay, saya sedang belajar, menikmati waktu panjang sendiri, kemana-mana sendiri. Bukan hal yang sulit bagi banyak orang. Lagi-lagi untuk saya lumayan susah ketika diaplikasikan. hahaha. 

Sampai kantor, saya langsung menanyakan masalah yang saya dapatkan kemarin, drafter terjago di kantor [dapat sebutan "Golden Boy" dari orang-orang kantor, hehe] nyoba ngutak-atik juga gak bisa, akhirnya Master DS pun datang, dan ternyata juga gak bisa. Bukan itu yang pengen saya tekankan. Tetapi betapa bersyukurnya saya punya partner yang begitu saling membantu dan memberikan awarenessnya untuk kita, walaupun mereka juga sedang dikejar deadline project yang mungkin jauh lebih parah, hehe. Saat ini saya yakin Master sedang mikirin ada gak cara lain yang bisa subtitute cara yang gak berhasil tadi. [semoga, hehe]

By the way, tadi Master ngajakin dua anaknya ke kantor. Ya ampuuun, kenapa Allah menciptakan anak kecil begitu lucu dan menggemaskan ya?? Celotehnya bikin saya senyam-senyum sendiri. Paling tidak membuat saya sedikit refresh akibat beberapa hal yang akhir-akhir ini sedikit semakin menekan. hehe. [sorry, sekedar intermezzo]

Saya pun merasa sudah saatnya pulang ketika saya rasa saya sudah menyelesaikan tugas yang saya bisa kerjakan untuk sementara. Selebihnya butuh sentuhan orang lain untuk menyelesaikan, memberikan clearance atas masalah untuk saya lanjutkan kemudian, ataupun butuh bantuan orang lain untuk membuka file yang belum bisa dibuka di laptop saya karena softwarenya belum bisa saya install. [sungguh, semakin lama hal ini semakin membuat saya merasa terhambat menyelesaikan pekerjaan, bahkan jadi mengganggu orang lain. Untuk yang pernah saya interrupt, maaf ya... hehe. Semoga segera bisa ditemukan solusi terbaiknya. aamiin]

Dan saya pun pulang....

Berencana jalan kaki hingga nyebrang rel, nyebrang jalan, dan pulang naik angkot. This is the first time [jangan lebay deh che. hehe, maap]. Berjalan sepanjang Pulobuaran, banyak orang berjualan di sisi kanan-kiri jalan. Oiya, ini kan hari Sabtu, ada pasar kaget di sepanjang jalan itu. Banyak sekali orang berjualan, dari buah-buahan, boneka, dompet, hingga jam tangan. Tadinya pengen ambil beberapa foto, cuma sayang hari ini lupa bawa kamera. hehehe. Sempat tertarik untuk beli beberapa buah, tapi malas tas menjadi berat. hahaha [dasar malas emang. hehe]

Ke kantor hari ini menjadi salah satu penyebab kenapa saya tidak bisa memenuhi dua undangan dari teman saya [bukan penyebab utama sih, hehe]. Yang pertama, undangan makrab elektro di Purwakarta. Maaf ya adek-adek panitia, semoga MAKROnya sukses ^^. Yang kedua, undangan nonton bareng-bareng temen. Tapi hidup adalah pilihan, selalu sebuah pilihan. hehe. Akibatnya, sepulang kantor, saya langsung menuju tempat nonton. Haha, nafsu untuk nontonnya belom bisa dihilangkan. Jadilah saya nonton sendiri, haha, "Man on a Ledge". Lumayan bikin deg-degan lah filmnya. Seru juga.

Yang aneh adalah ketika awal filmnya diputar, text bahasa Indonesia yang biasanya selalu ada di tiap film asing yang diputar di Indonesia gak muncul. Awalnya saya pikir kok tumben ya gak ada textnya. Hahaha, seru juga nih kayaknya, sekalian belajar listening [ saya kan agak-agak gimana gitu kalo test listening. haha]. Lima menit berlalu, ada seorang mbak complain sama petugasnya, "kok gak ada textnya sih??" Si Petugas menjawab, "iya, maaf, mbak, lagi dibenerin". Alhasil kita menunggu filmnya dibenerin sampe hampir 10 menit. Hingga beberapa orang tidak sabar lagi untuk menunggu. Mereka pun bertanya kembali, dan petugas bilang, "maaf, paling lama 5 menit lagi. sekarang kami menggunakan jaringan untuk transmit videonya dan jaringannya sedang mengalami gangguan." Kira-kira begitu jawabannya. Sempat ingin menganalisa lebih dalam, cuma lagi-lagi saya sudah lelah untuk berpikir. haha. Untung filmnya segera mulai kembali, walau sempat mengalami beberapa kali macet [seolah di-paused-]. Ada seseorang nyeletuk, "seperti nonton dvd". Macam-macam cara orang melihat, menilai, dan mengekspresikan sesuatu. Dan itu adalah hak mereka selama tidak mengganggu hak orang lain dan mengabaikan tanggung jawab diri sendiri. Saya mah cuma senyum-senyum aja menyikapinya. Hanya sejenak berpikir, "hari yang cukup aneh". hehe

Sebelum film diputar, ada salah satu trailer film yang darinya saya tarik quote yang bagus,,
"bukan tentang seberapa besar mimpi yang kamu punya, 
tapi tentang seberapa keras kamu berjuang untuk mendapatkannya"

Jadi teringat tanggung jawab kerjaan tadi. Sedikit menyesal kenapa akhirnya memutuskan untuk istirahat di hari Minggu dan meninggalkan laptop di kantor untuk disentuh kemudian di hari Senin. Mungkin saya belum seberjuang itu untuk menyelesaikan project yang saya kerjakan.
Terkadang, semakin saya ingin pekerjaan saya sempurna, semakin saya sering melakukan kesalahan.
Baiknya mungkin melakukan yang saya bisa semaksimal mungkin, kemudian meyerahkan segalanya pada Allah. Pun menerima ketika salah-salah itu muncul untuk dievaluasi. InsyaAllah bukan untuk menjatuhkan saya, melainkan untuk memproses saya menjadi pribadi yang lebih matang, menjadi manusia yang senang berlelah-lelah berjuang untuk selalu lebih baik, dan tidak mudah putus asa.

do your best, 
enjoy your day,
and pray deepest.


*Maaf kalau alur ceritanya berantakan. hehe


RM, Saturday, finished: 21.17 WLC, March 24th, 2012
when the day should be enjoyed [only] by my self

 

Jumat, 23 Maret 2012

09.00 - 2 comments

-live together-

"And among His signs is this, that He created for you mates from among yourselves that you may dwell in tranquillity with them and He has put love and mercy between your hearts: verily in that are signs for those who reflect." (Ar-Rum 30:21)

Dua minggu lalu saya baca terjemahan di atas saat akad nikah senior saya. Saat membaca, saya tidak berpikir terlalu dalam tentang maksud di dalamnya. Ya, saya berusaha menangkap maksudnya saat itu, tetapi kemudian kembali saya pikirkan secara tidak sadar dalam beberapa hari terakhir.
Sempat terlintas bahwa saya masih terlalu kecil untuk berpikir dan membahas hal ini. Tapi tak apalah, ini opini saya perhari ini, Sun, February 5th, 2012. hehe (^,^). Semoga besok-besok menjadi semakin paham maksud Allah menikahkan dua kepribadian dalam ikatan menuju cintaNya. 
Sampai beberapa bulan terakhir, saya berpikir bahwa dengan menikah saya bisa punya teman cerita, teman berbagi senang dan sedih, teman belajar, teman diskusi, dan teman untuk melakukan apapun. Ada seseorang yang menjadi imam, mengajarkan saya banyak hal, ikut berakulturasi dengan karakter dan pengetahuan saya yang seadanya. Bersama-sama menjadi lebih baik di hadapan Allah, keluarga, teman, masyarakat.

 narrated by Annas bin Malik, “A group of three men came to the houses of the wives of the Prophet asking how the Prophet worshipped (Allah), and when they were informed about that, they considered their worship insufficient and said, "Where are we from the Prophet as his past and future sins have been forgiven." Then one of them said, "I will offer the prayer throughout the night forever." The other said, "I will fast throughout the year and will not break my fast." The third said, "I will keep away from the women and will not marry forever." Allah's Apostle came to them and said, "Are you the same people who said so-and-so? By Allah, I am more submissive to Allah and more afraid of Him than you; yet I fast and break my fast, I do sleep and I also marry women. So he who does not follow my tradition in religion, is not from me (not one of my followers)." (from Sahih Bukhari, Sahih Muslim)

The Holy Prophet Muhammad (peace and blessings be upon him) said: "When a man marries, he has fulfilled half of his religion, so let him fear Allah regarding the remaining half. (from Bayhqi)

Dan tentang pengetahuan yang mungkin belum sampai tahap "paham" dan "ngerti" dengan penuh kesadaran, menikah tidak sekedar untuk mendapatkan teman untuk berbagi banyak hal, melainkan juga untuk menggenapkan setengah dien dan menjalankan sunnah Rasulullah. 
[ya Allah, masih saja saya merasa masih terlalu kecil untuk menuliskan tentang hal ini, maaf] ^^.     
Wallahu a'lam...

RM, February 5th, 2012

Senin, 19 Maret 2012

05.54 - No comments

Arranging PID

Masa berjalan dengan angkuh, berpapasan, the velocity increased exponentially, selalu saja.
Jarum jam setia berputar, mengganti angka dalam interval hari, menggeser potongan kata "hari" dalam siklus kontinyu.
Berharap paham itu semakin terpatri, semakin sadari diri ini tak kuasa di hadap Sang Maha Segala.
Namun aku masih saja terpaku...


Berkali-kali surya muncul dan menghilang di balik awan, tenggelam di batas cakrawala.
Entah sudah berapa ribu hari melihat bintang-bintang, dari bagian bumi yang tak selalu sama.
Berdo'a pengertian itu semakin dalam, membawa sadar dalam rapuh.
Namun aku masih saja lalai, alpa penuh..


Tuhan,
Ini kali aku bersungguh,
Atas banyak salah yang tercipta, 
Atas alpa dan acuh yang tak tertoleransi,
Atas segala penundaan, 
Atas kurangnya pengetahuan, 
dan segala lemah yang tersandar dan tak jua tersadar...

kumohonkan ampunnya padaMu, Rabb, Sang Maha Pencipta.


"meski ku rapuh dalam langkah, kadang tak setia kepadaMu,
namun cinta dalam jiwa hanyalah padaMu,
maafkanlah bila hati tak sempurna mencintaiMu,
dalam dada kuharap hanya diriMu yang bertahta"
[Opick, RAPUH]


RM, After Subuh, finished: 5.47 pm, Mon, March 19th, 2012
Arranging PID* to work on my self (if you know what i mean) ^^



*A proportional–integral–derivative controller (PID controller) is a generic control loop feedback mechanism (controller) widely used in industrial control systems – a PID is the most commonly used feedback controller. A PID controller calculates an "error" value as the difference between a measured process variable and a desired setpoint. The controller attempts to minimize the error by adjusting the process control inputs. [Wikipedia]

Senin, 12 Maret 2012

reminder [2]

Beberapa bulan berjalan, akhirnya kesempatan dan mood baik untuk menuliskan tentang "ini" datang juga...
Welcome to my home of words ^^

hidup itu tentang sabar dan syukur....

Sebenarnya tulisan ini melanjutkan tulisan saya sebelumnya, http://asasemesta.blogspot.com/2011/08/menyentuh-bayang-malam-meraih-cakrawala.html, tiap hal terjadi tidak selalu sesuai dengan apa-apa yang kita rencanakan. Begitulah hidup...

Kuliah dan teman-teman yang sepaket dengannya mengajarkan saya banyak hal, salah satunya adalah belajar merencanakan hidup. Mencoba menuangkan keinginan dalam tulisan, minimal berbentuk poin-poin yang ingin dicapai dalam hidup. Setelah itu, coba bikin milestone menujunya. 

Awalnya saya berpikir untuk "just let the life flows", hiduplah dengan bahagia. Bukankah dengan begitu hidup akan menjadi lebih menarik? Bukankah nanti kita bisa menemukan banyak kejutan yang tak pernah kita rencanakan sebelumnya?? Beberapa pertanyaan sejenis itu muncul saja dari benak saya. Dan saya pun mengutarakan pertanyaan itu pada mereka, yang dengan keukeuh mendorong saya untuk "membuat rencana hidup".
Tetapi apa jawaban mereka?? Tetap saja mereka teguh pendirian dengan pendapatnya, bahwa setiap hal yang terencana insyaAllah akan lebih baik. Bahwa "bahagia" itu perlu didefinisikan. 
Saya pun berpikir, bahwa tidak ada salahnya berusaha membuat life plan, paling tidak kita tahu apa yang ingin kita capai dalam hidup, dalam persinggahan sesaat menuju tempat abadiNya.

Saya pun mencoba untuk corat-coret di agenda kecil, type-delete di halaman Ms. Word di laptop untuk menuliskan catatan yang gak bisa dibilang life plan, katakan saja do'a kecil saya yang saya ingat dan ceritakan sama Allah  sesering mungkin. Biar Allah tau saya ingin, biar Allah dengar saya meminta, biar Allah lihat saya berusaha. Semoga Allah memberikan saya bahagia dengan definisi saya, tetapi saya yakin, definisi bahagiaNya pasti jauuuuuuh lebih baik. Love you, Allah ^^

hidup itu tentang sabar dan syukur...

Saya pun sampai pada masa merealisasikan asa yang dituliskan tadi, sambil sesekali mengeditnya agar lebih baik. Itu pentingnya review. Dan beberapa hal terjadi di luar toleransi koordinat yang telah saya tentukan posisinya di awal. Sempat saya merasa sedih, merasa lemah, dan tidak pantas mendapatkan apa yang saya inginkan. Tetapi rasa tidak puas mengajarkan saya tentang makna sabar yang dalam. Pun waktu jua yang akan menyadarkan bahwa setengah bagian dari definisi bahagia adalah syukur.

hidup itu tentang sabar dan syukur...

3,5 bulan lagi genap 1/22 partisi hidup ini saya habiskan di kantor [baca: rumah] yang tak henti memberi warna pada corak yang tak berima. Sungguh membahagiakan bisa berada bersama kalian. 

dari kalian Saya belajar,
untuk mendapatkan ilmu [semoga menjadi barokah],
untuk menjadi lebih dewasa, 
untuk siap memikul tanggung jawab.

Pun Saya bersyukur, 
atas keluarga baru dalam jumlah tak terbatas, 
atas tawa dan canda yang tak berkesudahan [walau terkadang kalian membuat saya sedikit kesal, hehe],
atas nasehat dan ilmu sebagai pengingat.
 
Sungguh saya berterima kasih ^^



RM, before going sleep [finished: 22.12 WLC], Mon, March 12nd 2012.
thanks a bunch for you, SE Engineering Family, thanks for being my family
[UP, NAD, DS, RP, INA, WW, BWP, WA, YP, JK, D*, AI, N*, RZY, NTE, FW, DTA, ASY, NHR, BS, AW, ROS] 











Minggu, 11 Maret 2012

reminder [1]

Tadinya saya ingin menulis beberapa hal yang agak melankolis, tetapi tulisan itu saya interrupt dengan membaca note salah satu kawan baik saya, seseorang yang hebat dan membanggakan [saya yakin semua teman saya menyetujui pernyataan saya secara aklamasi]. Note seru dengan bahasa yang ringan, memiliki alur yang jelas, namun tertangkap sense bahwa cerita itu tidak dengan mudahnya terjadi, butuh proses dan perjuangan yang bisa dikatakan di atas rata-rata. Dan saya pun beralih ke lembar baru untuk menuliskan ini...

Sangat menginspirasi, menjadi cerminan, dan membuat iri...

Menginspirasi,,
Pernah saya membaca sebuah artikel bahwa tulisan tidak akan mempunyai jiwa ketika ia tidak dituliskan oleh orang yang benar-benar pernah merasakan frasa-frasanya, menjalani untaian kalimatnya, mengamalkan hikmah-hikmah di dalamnya. Saya "amin"-i begitu selesai membaca artikel tersebut karena sudah cukup yakin dengan pernyataan itu. Namun, menjadi benar, sangat sesuai, ketika membaca tulisan teman [teman-teman] saya yang dengan sungguh saya rasakan tawanya, harapannya, deg-degannya, dan semua bentuk emosi yang muncul dalam ceritanya. Dan saya ingin belajar seperti mereka...
Thanks for inspiring me ^^

Menjadi cerminan,,
Sesaat setelah membaca tiap artikel/tulisan mereka [kali ini saya memperluas objek bahasan saya karena nyatanya begitu banyak teman yang bisa dijadikan cerminan], saya selalu merenung, apa yang sudah saya perbuat bercermin dari begitu bermanfaatnya mereka terhadap apa-apa yang ada di sekeliling? Apakah saya sudah menumbuhkan rasa bangga dan bahagia dari orang yang mengasihi saya? Cukuplah tulisan-tulisan tersebut membuat saya mengevaluasi diri saya, sikap saya, kurangnya amalan saya, kebermanfaatan saya bagi orang lain yang mungkin sedang dalam gradien negatif, dan banyak hal. Dan saya ingin menjadi cerminan, berguna bagi yang lain, mengingatkan yang lain untuk hal yang baik, seperti mereka..
Terima kasih telah menjadi pengingat...

Membuat iri,,
Mereka memang sangat membuat iri, mungkin tidak hanya saya, tetapi siapapun yang pernah mengenalnya dengan baik. Melihat bagaimana mereka sibuk merealisasikan asa yang terencana, mimpi-mimpi yang menanti untuk digenggam, tanpa lupa menyelipkan Allah Sang Maha Segala di tiap langkahnya [insyaAllah]. Mereka yang bahkan dalam waktu sibuknya masih memikirkan bagaimana agar menjadi lebih berguna bagi yang lain, bagi orang-orang yang lebih membutuhkan. Bagaimana mereka saling berbagi tawa, canda, bahagia, dan perhatian dalam berbagai hal yang positif. Juga melihat mereka yang dengan penuh rasa suka dan kesadaran selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, menjadi sosok yang selalu berkembang. Menjadikan mereka begitu bernilai, begitu sulit untuk tidak iri kepada mereka.Dan lagi-lagi saya begitu ingin belajar, seperti yang pernah mereka ajarkan, bukan lewat kata-kata, tapi dari tindak nyata begitu jelas terlihat. Ingin seperti mereka, lebih baik dari mereka.


Untuk setiap inspirasi, 
Untuk kesediaan menjadi cerminan dan pengingat,
Untuk membuat saya berjuta-juta kali merasa iri,
terima kasih yang teramat, teman...^^



RM, Sun, March 11st, 2012, 09.00 WLC
Semoga dengan saling berbagi membuat akulturasi di antara kita semakin positif.
Semoga senantiasa semangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
thanks for: FJM, AQN, D, MA, HP, BT, YPU, TL, & all kopdar members (kopdarers?? hehe, walo saya hanya penumpang gelap)