Pages

Minggu, 10 Juli 2011

Dekat di Hati

Seingat saya, sewaktu saya masih kecil, masih TK kira-kira, Beliau memberikan saya dan kakak perempuan saya (mbak) sebuah buku agenda (yang tebal sekali untuk ukuran anak kecil) untuk semua hal yang saya lakukan dengan huruf dan angka.Belajar menulis, belajar berhitung, juga belajar menggambar. Hampir setiap weekend beliau selalu memberikan soal-soal hitungan untuk saya dan kakak saya kerjakan. Saya menggunakan alat hitung (saya lupa namanya), pokoknya alat hitung itu terdiri dari 10 kolom dimana masing-masing kolom berisi 10 manik-manik bulat. Sejak kecil, saya paling suka bagian hitung-hitungan. Tulisan saya tidak lebih bagus dari tulisan kakak saya. Apalagi untuk urusan menggambar, kakak perempuan dan kakak laki-laki saya jauh lebih jago. Bahkan ketika kita sedang ingin membuat topeng (kita lihat contoh pembuatannya di majalah BOBO), kedua kakak saya yang sibuk menggambar, menggunting, dan mewarnai. Saya??? ya saya hanya melihat dengan manis (tidak manis juga sih, karena sesekali saya mengganggu. hehe). Beliau selalu membelikan saya alat mewarnai (mulai dari spidol, pensil warna, hingga crayon) dengan jumlah yang lebih sedikit daripada kakak perempuan saya. Kalau saya dibelikan spidol isi 24, kakak saya dibelikan yang berisi 36. Kalau saya dibelikan pensil warna isi 12, berarti yang isi 24 untuk kakak saya. Mungkin beliau ingin mengartikan adil dengan cara seperti itu. 

Beliau juga sering membelikan kami kaset lagu anak-anak dan beberapa kisah dongeng yang direkam dalam kaset. Bahkan microphone untuk kami bernyanyi (masih kecil saja sudah doyan karokean, haha). Tak jarang sepulang kerja, Beliau membawakan kami Silverqueen atau Dunkin Donuts. ^_^

Beranjak SD dan SMP, saya menjadi jarang berinteraksi secara intens dengan Beliau. Entahlah karena apa hal itu terjadi, mungkin karena saya lebih sering main di luar rumah. Ketika itu saya menganggap Beliau sosok yang dingin sehingga jarang menghabiskan waktu untuk tertawa bersama saya. Mungkin pandangan saya terlalu sempit saat itu... hehe

Ketika SMA, saya baru menyadari bahwa Beliau adalah orang yang asik untuk membahas tentang masalah akademik dan rencana-rencana masa depan. Walaupun mungkin masih belum banyak waktu yang bisa dihabiskan untuk bercengkerama. Karena saya pun menghabiskan sebagian besar waktu saya di sekolah, sedangkan di rumah hanya ketika malam hari. Beliau memang memiliki aturan waktu yang ketat untuk anak-anak perempuannya. Tapi itu memang yang seharusnya dilakukan oleh seorang Ayah. Beliau yang ketika saya SD dan SMP mengajarkan dengan tegas bahwa saya tidak boleh manja (terutama masalah antar-jemput sekolah / kegiatan ekskul) dan harus bisa melakukan semuanya sendiri, saat saya SMA, menjadi semakin lunak dan lembut. Selain itu, setiap ada rapat di luar kota, pasti selalu ada oleh-oleh untuk kami, anak-anaknya. Thanks, Dad... ^_^

Pun saya melanjutkan sekolah di perguruan tinggi negeri di Depok. Beliau yang dari awal mendukung saya penuh untuk mengikuti PMDK di Kampus Kuning tersebut. Walau sulit, walau berat, walau sepengetahuan saya, sekolah tersebut mahal. Beliaulah yang meyakinkan saya bahwa semua akan baik-baik saja. Beliau meyakinkan bahwa cukuplah saya sekolah disana dengan baik tanpa perlu memikirkan bagaimana masalah biayanya. Beliau tidak pernah sekalipun menuntut saya untuk mendapat nilai tertentu. Beliau yang selalu mengajarkan bahwa setiap hal yang terjadi wajib untuk disyukuri. Di tengah perkuliahan, Beliau memasuki masa pensiun. Setiap saya pulang saat liburan semester, setiap itu pula saya merasa semakin mengenalnya. Saya menghabiskan banyak waktu bersamanya, bercanda, menonton TV sambil sharing informasi tentang berita-berita terbaru, sarapan, makan siang, dan makan pagi bersama, tanding bulu tangkis, juga menikmati cemilan sambil bercerita tentang keinginan-keinginan di masa depan. Sungguh saya baru mengerti, bagaimana cara pandangnya terhadap banyak hal, dan banyak lagi.
 
Beliau yang selalu tidur lebih awal untuk terjaga kemudian,
yang setiap malam berdoa di tengah tahajud panjangnya, 
yang berdoa di tiap sepertiga malamnya, 
yang menjemput adzan subuh dengan tilawah-tilawahnya. 

Beliau yang entah mengapa begitu tampak bersahaja dengan kopyah dan sarungnya (saya sungguh suka melihatnya),
yang menggoda saya ketika saya pertama kali naik pesawat, 
yang bahkan tidak pernah memaksakan saya untuk segera pulang saat libur tiba,
Beliau yang selalu dekat di hati saya....


Depok, Sun, July 10th, 2011
-semoga bisa ku banggakan dan bahagiakanmu-

Sabtu, 09 Juli 2011

Kembali [fana]

dan kumpulan menit yang digunakan untuk berpikir pun sampai pada batasnya,
yaa...
terkadang hidup ini melenakan,
terkadang perhatian manusia melalaikan keikhlasan.

dan berjumlah sesi pun berputar kembali seolah pembalik waktu itu benar ada,
yaa...
memori hebat ini masih merekam dengan sangat baik, (terima kasih, Allah)
tentang canda tawa, cerita, dan sedikit retorika.

namun lelah ini bertanya pada tawa,
namun penat ini berpesan pada bahagia,
bilamana tawa memburai? apatah hanya kala penuh cerita?
tentangnya,wahai bahagia...
asa itu berujung hanya padaNya,
jalan terjal itu menjadi mudah jika kita selalu bersamaNya.(insyaAllah)


Sun, April 10th, 2011
*dan ketika kau menemukan dirimu sepi dalam keriuhan,
hanya Allah yang akan selalu ada untuk mendamaikan...

[untukmu]

Untukmu yang memberi nyawa pada cinta,

Atas kesabaran tuk mendengar celotehku,
Atas setiap pelukan hangat sehabis menangis,
Atas amarah yang selalu berakhir dengan maaf.

Untukmu yang memberi hidup pada kasih sayang,

Atas tiap pijakan yang kau buat untuk menguatkan langkahku,
Atas tegar, hebat, dan bijaksanamu,
Dan atas dera semangat yang terus kau beri tuk mencapai asa,
memastikan langkahku berakhir di tepi senja yang indah.
[ini tugasmu ayah, tapi kau melakukannya dengan sangat baik bunda ^^]

Untukmu yang memberi nyawa pada cinta,
Untukmu yang memberi hidup pada kasih sayang,
Untukmu bunda, terima kasih….

April 5th, 2011
-------------------------------------------------------end---------------------------

[sedikit kutipan yang kusuka dan baru kubaca beberapa hari lalu, ...hehe]

“Ayah Bunda
kucintai kau berdua
seperti aku mencintai surga

Semoga Allah mencium ayah bunda
dalam tamanNya terindah nanti”
(Abdurahman Faiz, 8th, Untuk Bunda dan Dunia, 2002)

[dalam kata]

seperti menghentikan jemari untuk menekan tuts keyboard,
seperti melarang pikiran untuk mempertautkan kata dalam kalimat.

cerita Tuhan punya alur yang indah, selalu...
layaknya terik mentari yang bersahabat dengan hujan dan pelangi,
layaknya tangis yang muncul dalam senyum dan tawa panjang.

bermain di bawah terik, kemudian menikmati rintik hujan bersama pelangi.
merasakan tangis dalam keindahan penciptaan.
kemudian tersenyum, tanpa perlu tawa yang terlalu panjang.

lalu bagaimana bertahan dalam terik dan belajar bersyukur atas tiap tangis??
ingatlah bahwa senyum sedang menunggu di ujung jalan sana,
ingatlah bahwa tawa sedang menanti pencapaianmu di satu sisi semesta.

tidaklah mungkin menghentikan siang berganti malam,
karena begitulah seharusnya,,
turutkanlah siang menerangi jagad raya,
akan ada masa bagi malam untuk menenangkan semesta dan isinya.

seperti menghentikan jemari untuk menekan tuts keyboard,
seperti melarang pikiran untuk mempertautkan kata dalam kalimat.



Wed, March 23rd, 2011
beberapa huruf bertemu secara tidak sengaja, saling menautkan diri membentuk sebuah kata. sesaat kemudian kata bertemu dengan sesamanya, mengenal lebih dekat, menguntaikan diri ke dalam sebuah kalimat.
tentang tunggal dan jamak, keduanya memiliki masa dan makna cipta yang tegas, tertulis jauh sebelum partisi keduanya bertaut dalam kata.

Cerita [tentang] Ada

datang sejenak, lalu pergi,
ada kemudian tiada.

cerita ini memang penuh warna, kompleks. namun kita harus yakin bahwa inilah adil. berjumlah tahun Allah tak pernah lupa memberikan terbaikNya. menjadi wajar ketika sesekali Allah mencoba kita, menguatkan kita dengan caraNya.

bukan tentang mengapa ini terjadi pada kita, melainkan tentang bagaimana kita melihat maksudNya dibalik semua, mencari apa yang muncul setelahnya. terkadang ketidaktahuan memberikan rasa aman, kehilangan mengajarkan ketegaran.

sesaat muncul kemudian menghilang,
tercipta kemudian berpulang.

duhai hati janganlah lelah,
Allah sedang mengajarkan bahwa fana tak kekal adanya.

duhai jiwa janganlah penat,
Allah sedang memberitahu bahwa kita harus selalu bersiap.


Sun, 27 Februari 2011
aroma tanah yang menenangkan muncul setelah rinai hujan,
begitu juga dengan pelangi,
semoga tak lelah untuk bersyukur, selalu.

Februari [2]

teringatmu,
menunggu setiap kepulanganku di teras depan atau di ruang tamu.

teringatmu,
menanyakan kabar satu semesterku,
tentang badminton kesukaanku [dan kau].

teringatmu,
tampak cuek melihatku bersiap kembali belajar,
namun menanyakan pertanyaan yang sama berulang-ulang "sudah dicek lagi? adakah yang tertinggal?"

teringatmu,
menyuruhku untuk tidak tidur terlalu larut,
agar bisa bangun lebih awal.

teringatmu,
membangunkanku di sepertiga malam terakhir,
mengajarkanku tuk tak lelah meminta pada Sang Maha Segala.

teringatmu,
seolah selalu memperhatikanku, melihat setiap tingkahku,
hingga malam menjelang, sampai pagi menjemput.

teringatmu,
aku rindu.....


26 Februari 2011
*untuk sedikit tawanya pagi ini,
  untuk membuatnya lebih ceria,
  terima kasih, Allah..

Januari [1]

sebulan lalu masih penuh candanya,
saling menggoda,
makan di meja yang sama sepanjang hari,
(sarapan, makan siang, dan makan malam),
bahkan kadang hanya berdua,
nyemil bersama,
dan mami selalu menyiapkan cemilan dengan adil,
membagi dua sama rata.
[saat itu terasa menjadi anak tunggal ^^]

sebulan lalu masih bersama semangatnya,
mengambil raket dan bermain sekenanya,
tapi beliau tetap saja sangat hebat,
tetap jago walau dalam fisik yang tak sekuat dulu.

sebulan lalu masih bisa bercengkerama,
berdiskusi tentang akademik dan cita-cita,
bercerita tentang masa depan,
tentang wisuda pertama,
tentang hal pertama yang ingin dilakukan setelah masa transisi terberat terlewati,

berkunjung ke sebagian indahMu, Rabb. InsyaAllah.

sebulan lalu masih penuh do'anya,
masih banyak nasehatnya,
pun berjamaah dalam shalat,,
dan aku mulai rindu.
rindu menjadi makmumnya,
rindu melihatnya dengan sarung dan kopyahnya,
saat itu melihatmu sangat berwibawa dan bersahaja. (anak-anak memang selalu aneh, ntah kapan menjadi dewasa ^^)

dan hari ini mungkin Allah sedang ingin agar aku mengenangnya,
sampai pada Surat Al-Fatir (Pencipta),,
"......... Dan tidak dipanjangkan umur seseorang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuz). Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. " (QS. Al-Fatir: 11)


[dalam 11-20 Januari 2011]

*semoga Allah selalu menjaga dan mencintaimu..
aamiin

Awan Berwarna Rinai

kondensasi uap air tak selalu berakhir dengan hujan,
namun tetesan air yang terus-menerus mungkin saja melubangi batuan,

terkadang merah marun itu menarik,
walau biru jelas lebih membuat nyaman.

untuk awan yang melengkapi indahnya cakrawala,
biar pesonamu hangatkan setiap jiwa yang menatap.

untuk rinai yang terbentuk setelahnya,
mungkin menimbulkan satu rindu yang entah kapan dapat dilabuhkan.

untuk wangi tanah yang muncul kemudian,
ajarkanlah makna dewasa dan keikhlasan.

sesekali jingga memang menyegarkan,
walau hitam tetap yang paling elegan,
walau biru jelas lebih membuat nyaman.


29122010
dan untuk Pencipta segalanya,,
pahamkanlah atas fana yang berlebihan,
atas lelah yang tak kunjung berkesudahan,
(lagi2 mengeluh, maaf ya Allah)
-amin-

Chapters in Life

bercengkeramalah butiran air hujan dan teriknya mentari,
muncul lengkungan warna berinterval sama di tiap gradasinya,
bermain di angkasa,
seolah semesta ini miliknya.

di suatu sisi benua, lihatlah,
padang pasir yang setia menanti,
merealisasikan rindu dalam harap, untuk setetes kehidupan,
yang tidak selalu memenuhi konsep linearitas dalam nyata.

dalam satu bagian senja,
indahnya transisi tak kekal adanya,
berpisah, lalu hilang,
ada kemudian tiada.

dan pada salah satu sudut bumi,
tetesan dari kondensasi segala jenis air yang terevaporasi - pun jatuh,
menyapa tanah merah dengan hangat,
mengabarkan indah rasanya bersua.

perubahan sesi ini bukanlah maya,
dalam asa berujung dewasa,
berbalut sepenuh do'a...

Depok, Nov 16th 2010

01.29 - 1 comment

merci*vielen dank*gracias

"Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur." (QS: Al-A'raf:10)

Setelah do'a yang panjang, harap tak terhenti, kemudian Allah memberikan apa cita dan ingin kita. Spontan mengucapkan hamdalah, mengucap syukur dengan penuh bahagia. Ya, kesadaran dan kebiasaan yang sangat baik.

Tetapi pernahkah? Baru saja bergumam atau bahkan belum sempat meminta, Allah pun memberi tanpa tanda.
Jawabnya pasti pernah,,

Saat kebingungan dan hendak bertanya, tiba-tiba seseorang bertanya lebih dahulu kepadamu, "ada yang bisa saya bantu?",
Saat mencapai musholla dan baru saja berpikir kenapa tidak ada orang untuk shalat berjamaah, sesaat kemudian Allah mengirimkan seorang-dua orang untuk menemani dalam jamaah,,
Ketika kesulitan dalam ujian, merasa gagal, lalu Allah memberikan kejutan di akhir semester,
Ketika kekurangan secara finansial, pun Allah hadir dalam uluran tangan orang lain,

Atas tiap penjagaan Allah terhadap kita, setiap saat,
Atas hidup bahagia tanpa kekurangan, (bisa makan enak, bisa membeli apa saja yang kita mau tanpa harus berpikir dua kali apakah masih ada uang untuk esok)
Atas lahir dalam keluarga yang begitu mencintakan,
Atas sampai di dunia dengan penuh sehat, tanpa cacat,
dan atas dunia yang begitu indah,
pernahkah kita bersyukur dengan sangat?
sudahkah kita berterima kasih pada Allah dengan kontinyu, atas apa yang kita dapat, bahkan tanpa pernah kita minta?

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS Al-Baqarah: 164)


10.01.02.11.2010
-a beautiful simple word, alhamdulillah-
terima kasih, Allah... ^^

01.27 - 1 comment

-rhythm of stability-

seberkas awan tiap terjaga,
dihempas angin, terberai kemudian,

ritme osilasi nyata,
untunglah masih underdamped,
dengan bilangan kompleks sebagai akar2nya,
yah...cukup ekuivalen.

penuh tawa hampir sepanjang perjalanan,
sedikit sepi menanggalkan lelah,
melepas peluh pada do'a,
menyandarkan asa pada Rabbnya.

ketika kestabilan menjadi sangat penting,
tegangan harus berada dalam toleransinya,
frekuensi tak boleh keluar dari range seharusnya,

yah....
kadangkala pole bermain di kuadran kanan,
beberapa kali pun rotor angle melepaskan sinkronisasinya,

sekali waktu masih dalam batas kebolehan,
dua, tiga- pun, mungkin neraca kredit buku kas sedikit meningkat.
tinggal bagaimana mengembalikan pole ke ranah kiri,
pula mengembalikan resultan rotor angle antar generator agar kurang dari phi,

seberkas awan tiap terjaga,
dihempas angin, terberailah kemudian,
menyatulah memperelok angkasa,
atau terberai dan hilang dalam nyanyian.


TTPL Lab, 27 Oct 2010
-saat rinai melepas rindu pada tanah-

19.10.10

Kali kesekian...
Semakin sedikit waktu untuk berbuat banyak,
merealisasikan cita, bertemu asa,
bermain dengan mimpi, lalu bertemu nyata.

Kali kesekian, Tuhan...
atas setiap tangis agar tahu nikmatnya tawa,
atas sedih untuk menunjukkan nikmatnya bahagia,
dan atas indah yang tak pernah habis,
terima kasih dengan sangat...

Kali kesekian... 
Berdo'a untuk selalu menjadi pribadi yang lebih baik,
banyak bersyukur atas kesempatan hidup,
belajar ikhlas dalam setiap hal,
hingga bertemu denganMu,
jangan lelah mendengarku, Tuhan...

Kali kesekian, Rabb...
untuk setiap kalian yang kusayang,
setiap sosok yang muncul dalam sketsa hidup,
semoga bahagia selalu besertamu,
semoga tawa canda selalu milikmu,
serta akhir hidup dalam senyuman indah.

Semoga menjadi manusia yang tidak hanya seperti buih di lautan,
tetapi manusia yang memiliki warna dan mewarnai, (2010as)
boleh memilih dimana akan mewarna,
kanvas, kertas putih, kain bercorak, ataukah dinding-dinding rumah,
pun bagaimana desainnya, ukurannya, dimensinya,
kalianlah penguasa...
Berkreasilah,
kemudian serahkan hasilnya pada Sang Maha Segala.

Kali pertama mungkin akan sedikit kaget, tercengang,,
Kali kedua masih bingung dan tak tahu harus berbuat apa,
tetapi....
saat Kali Kesekian tiba,,
seharusnya kita sudah jauh lebih dewasa.

Apa yang terjadi hari ini, mungkin bagi sebagian orang akan dilupakan esoknya...
Berhentilah bertanya mengapa,
karena Allah telah membuat desain indahNya untuk kita.
cukuplah dengan percaya...



19 Oktober 2010
(Bukan momen yang spesial untuk menuliskan, hanya sedang ingin mengungkapkan sejumput galau dan penat yang bertaut bahagia di setiap intervalnya)

Teruntuk Setiap Lelah

untuk setiap senandung harap,
untuk semua lantunan do'a,
serta banyaknya ingin akan indah,
janganlah lelah,,,

"Bukankah kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?
dan kami pun telah menurunkan beban darimu,
yang memberatkan punggunggmu,
dan kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu.
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,
sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),
dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap" (QS Al Insyirah:1-8)

Biarlah Allah saja yang menyemangati kita,
sehingga tanpa sadar setiap peristiwa menjadi teguran atas kelalaian kita.
Cukuplah Allah saja yang memelihara ketekunan kita,
karena perhatian manusia terkadang menghanyutkan keikhlasan.
Semoga Allah menjadikan kita pribadi yang bermakna,
saat berbaur menyemangati yang lain,
saat sendiri menguatkan dirinya sendiri. (Anonim, thanks Gardin)

untuk setiap fana yang melenakan,
untuk berlapis penat yang muncul,
datanglah untuk menguatkan,
mengajarkan bagaimana bersyukur kala bahagia terasa,
mengingatkan bahwa semua dari-Mu, milik-Mu,

"Maka tidakkah mereka memperhatikan unta, bagaimana diciptakan?
Dan langit bagaimana ditinggikan?
Dan gunung-gunung bagaimana ditegakkan?
Dan bumi bagaimana dihamparkan?" (QS Al-Gasyiyah: 17-20)


Depok, October 14th, 2010
08.49 WIB

11.22.10.04.17

dan tiap orang berbahagia dengan caranya masing-masing,

Allah pasti tahu,
takaran yang paling pas,
ukuran yang paling sesuai,
komposisi yang paling seimbang,
atas sedih, bahagia, tangis, serta tawa kita,

Allah juga tahu,
sangat tahu,
ingin kita, mau kita,
tapi Allah jauh lebih tahu,
atas apa yang kita butuhkan,

ketika merasa sedih, kecewa, bahkan menangis,
ingatlah apa saja yang telah Allah berikan untukmu,
bahkan tanpa meminta,,
keluarga yang sempurna,
teman-teman yang begitu membanggakan,
serta banyaknya kebahagiaan yang takkan terganti,

untukmu ayah, ibu, dan semua saudara,
terima kasih banyak atas kasih dan sayang yang tak pernah habis,

untukmu kawan,
terima kasih atas pendewasaan diri yang berproses bersamamu,
semoga akulturasi nilai kita selalu menuju ke arah positif,

untukmu, setiap orang yang pernah mengenalku, yang mewarna hidupku hingga menjadi abstraksi warna tergradasi tak beraturan, (sedang kucoba arahkan supaya beraturan)
terima kasih atas merah, biru, abu-abu, dan warna apapun yang sempat tergoreskan,

pun aku adalah manusia biasa,
maaf atas salah yang tercipta,
atas keluh yang berlebihan,
dan atas kata yang tidak berkenan,

sesuatu yang menyenangkan adalah setiap hal yang kita lakukan dengan ikhlas,
semua kan terasa cukup ketika tidak lupa kita lisankan hamdalah dan syukuri dalam hati,

belajar bersyukur,
belajar ikhlas,
dan belajar untuk memberikan terbaik kita dalam setiap hal selalu...

karena Allah menciptakan setiap diri dengan spesial,
dan kita akan berbahagia dengan cara kita,
pun membahagiakan orang lain dengan cara kita masing-masing.


Depok, Saturday, April 17, 2010 at 11:36am

istimewamu, 27 November 2009

Untuk seseorang ....
yang dengan penuh harap menanti kehadiranku di dunia,,
yang dengan sekuat tenaga berjuang melahirkanku,,
yang mendidik dan mengajarkanku arti hidup dalam indahnya Islam,,

Untuk seseorang ....
yang setiap hari menyambut kepulanganku,,
memasakkan makanan kesukaanku,,
walau sederhana, tapi sarat kasih,,
lalu menanyakan bagaimana kabar sekolahku hari ini,,
apakah ujiannya lancar?
ataukah ada PR yang harus segera dikumpulkan?

Untuk seseorang ....
yang tak pernah lelah mendengar kesahku,,
yang tak lelah mengingatkan saat ku berbuat salah,,
yang selalu mendo'akan dan berharap yang terbaik untukku,,

Untuk seseorang ....
yang hingga saat ini masih dengan sangat sabar membangunkanku dengan dering telponnya,,
yang menjadi pompa semangatku dalam menjalani hidup,,
dan tanpa pamrih mencintaiku,,

Ini untukmu IBU....
yang mengajarkanku untuk belajar ikhlas dalam hal apapun,,
untuk tidak mengeluh,,
untuk bersyukur atas apa yang telah ku punya ,,

Ini untukmu IBU....
andai Kau tahu, betapa aku ingin mengatakan,,
bahwa aku mencintaimu,,
bahwa aku sangat berterima kasih dan memohon maaf,,
atas rasa sayang yang tidak pernah habis,,
atas perhatian yang mungkin tidak terbalaskan,,
dan atas setiap peluh dan air mata yang mengalir karenaku,,

Ini untukmu IBU ....
Selamat ulang tahun...
Semoga semakin cinta dan dicintai Allah dan Rasulullah...
Semoga tercapai semua do'a dan harap...
Semoga bisa ku bahagiakanmu ...
Semoga bisa ku banggakanmu...


*makasih, mami.....
 semua do'a terbaikku selalu untukmu..(setelah Allah dan Rasulullah ya..^^)



Depok, November 27th, 2009
00.11 WIB
Di kosan Puspa

Juni Merangkai Juli

Terlalu banyak yang terjadi dalam 2 bulan ini.....
Biarlah Juni merangkai Juli sesuai ceritaNya, seperti alur yang telah diaturNya..

Unhappy Without YOU (My Undergraduate Thesis)
Deadline pengumpulan skripsi tanggal 15 Juni membuat semua hal yang awalnya gak mungkin jadi mungkin. Hasil permodelan sistem tenaga listrik yang saya buat tidak menunjukkan karakteristik stabilitas (dengan nilai eigen) tegangan sistem dengan benar. Sudah saya coba bertanya kesana-kemari, bahkan berkali-kali meminta tolong teman saya dengan background "Control" untuk membantu membahasakan fungsi yang saya gunakan dalam MATLAB. Sudah lama tidak menyentuh si Matlab, jadi susah kalau disuruh bikin fungsi yang sedikit kompleks, seperti fungsi sigma, dll (padahal untuk fungsi-fungsi dasar juga sudah banyak lupa, harus dicoba-coba lagi. hehehe ^^). Setelah sebulanan-an berkutat dengan analisis statis yang harus diukur dengan parameter nilai eigen atau voltage sensitivity factor itu, akhirnya saya menyerah karena ketidaksesuaian hasil yang didapat. Itu memang karena dalam permodelan saya terlalu banyak penyederhanaan, habisnya sistem tenaga listrik yang saya kaji terlalu kompleks (susah untuk di-simplify). Mungkin ini salah satu cara saya mengelak untuk berusaha lagi. Maaf, Allah... ^_^ Tetapi kemudian, saya coba cari cara analisis yang lebih mudah dan alhamdulillah seminggu sebelum deadline, saya sudah memulai dengan analisis baru dan hasilnya menunjukkan kesesuaian dengan teori. Dan saya pun bisa mengumpulkan skripsi sebelum deadline. Alhamdulillah............=)
SIDANG Skripsi tanggal 23 Juni 2011 (Kamis) di Ruang Rapat Gatrik Lt.1 dengan Pembimbing dan dua orang Dosen Penguji. Alhamdulillah semuanya lancar... Thanks God!!
Menunggu: Yudisium dan Wisuda. Semoga semua dimudahkan... aamin....

Mungkin Inilah "JODOH"
Karena dalam semester ini saya hanya mengambil satu mata kuliah dan skripsi, saya berniat untuk memulai ngapply-ngapply kerja yang sesuai dengan background peminatan saya. Sejak mulai kuliah semester ini, saya agak rajin mencari-cari info lowongan kerja, dan saya ngapply ke beberapa yang saya anggap sesuai dengan keinginan dan background saya. Beberapa kali saya mengikuti test dan ada satu perusahaan yang membuat saya cukup jatuh cinta karena banyak hal. Awalnya saya sama sekali tidak berani berharap banyak, namun semakin jauh tahap yang saya lewati, mau tidak mau saya jadi berharap. Dan final assesment pun tiba, saya sudah berusaha memberikan yang terbaik, tetapi memang mungkin Allah menyiapkan itu bukan untuk saya, Allah sudah menyiapkan yang jauh lebih baik untuk saya, PASTI. Sedikit banyak saya kecewa dan itu harus saya akui. Seperti terjatuh saat saya hampir menyentuh garis finish perlombaan marathon. Tapi saya percaya, bahwa mereka, yang terpilih, adalah teman-teman terbaik saya yang memang kompetensinya tidak perlu diragukan. Saya sangat percaya dan kagum dengan mereka. Cukuplah bersedih sehari-dua hari, kemudian yakinlah bahwa Allah sudah menyiapkan yang terbaik.
Pertengahan Juni saya mencoba apply di perusahaan lain dengan niat untuk terus mencoba mencari yang terbaik untuk Saya. Niat awal yang belum bulat itu begitu cepat direspon oleh Allah, dan semua proses saya lalui dalam hitungan hari dan Allah sungguh memudahkan segalanya. Saya pun semakin bingung. Allah, apakah ini yang terbaik untuk saya? Berkali-kali saya menanyakan hal yang sama pada Allah, Sang Maha Segala. Begitu banyak pertimbangan yang harus saya lakukan. Mungkin ini saatnya menahan egoisme saya untuk belajar melihat sesuatu lebih objektif, janganlah dibandingkan dengan percobaan saya yang pertama, karena itu jelas berbeda. Dan akhirnya saya pun menerimanya. Maybe that was named "Jodoh". Walau mungkin saya belum menyukai dengan sangat calon tempat kerja saya, tapi entah mengapa saya yakin, bahwa dibalik itu Allah menyimpan sesuatu yang baik untuk saya, hanyalah saya yang harus bersabar menanti apa yang Allah maksudkan. and I go ahead, bismillah....


Depok, July 8th, 2011. 00.48WIB
-sedang bersemangat mencari apa yang bisa saya suka dan cinta di tempat baru-