Pages

Sabtu, 18 Juni 2011

Bunda dan Dirgantara

bunda,,
seperti udara yang selalu ada selagi ku bernapas,
seperti rinai yang jatuh ketika bumi mengering,
seperti bunga sedap malam saat gelap tiba.

bunda,
selembut aroma tanah bersentuhan dengan hujan,
seluas samudera tanpa batas, tak henti mengalir,
serupa bumantara, mendekap alam dengan hangat.

bunda,
selaksa langit yang penuh dengan taburan bintang,
selaksa indahnya matahari yang bergelanyut di cakrawala senja,
selaksa kokohnya gunung menghujam buana.
 
terima kasih, bunda...
semoga Allah selalu mencintai dan menjagakanmu ^^


Sat, June 18th, 2011
-saat matahari sepenggal naik-

Kamis, 09 Juni 2011

tentang Si "Mas"

Rehat sejenak dari penatnya skripsi. Sebentar saja untuk menuliskan rasa yang menggelitik emosi, menuangkan sedikit opini tentang apa yang terjadi...

Thu, June 9th, 15.30WIB
Kegiatan saya di depan komputer saya hentikan untuk kemudian mengambil wudhu dan melaksanakan shalat. Sebelum shalat saya atur loudspeaker laptop ke volume 0 (alias gak bersuara). Saya pun mendengar suara arit yang sedang ditebaskan berkali-kali. Sadarlah saya kalau Mas-Mas (cuma satu orang loh, ini orang yang suka bantuin Bapak Kosan Saya, saya tidak tahu namanya) masih dengan tekun membersihkan rumput-rumput di halaman kosan. Seingat saya tadi waktu saya pulang dari kampus (sekitar pukul 10.00WIB), si Mas (kita gunakan panggilan ini untuk seterusnya ya, hehe) sudah mulai membersihkan rumput. Sewaktu saya makan siang, juga saat menjemur pakaian siang tadi, saya juga masih melihat dia disana. Dan saya pun menjadi sangat malu melihat konsistensi si Mas tersebut dalam bekerja. Melihat diri ini yang bahkan untuk mengerjakan Tugas Akhir pun saya masih terkesan "santai", padahal deadline sebentar lagi. 

Review tentang si Mas,
Bisa dikatakan dia itu "tangan kanan" Bapak Kosan saya. Bapak kosan saya memiliki banyak usaha, termasuk cafe kecil, laundry, dan kosan ini. Dan si Mas ini membantu di semua usaha si Bapak kosan. Pagi hari, sekitar pukul 07.00WIB si Mas sudah harus menjemur kembali pakaian laundry yang belum kering, dilanjutkan dengan mencuci baju (pakai mesin cuci sih pastinya, tapi tetap saja banyak, hehe), apalagi kalau ada karpet, bedcover, atau boneka-boneka besar yang dilaundry, saya lihat si Mas lah yang mengerjakan semuanya. Si Ibu kosan mungkin lebih mengurusi bagian-bagian manajerial, begitu juga si Bapak. Walau sesekali tampak ikut mengerjakan juga. Ya...pekerjaan terkait laundry itu menghabiskan waktunya dari pagi hingga sore (plus pekerjaan-pekerjaan tambahan yang tentative, seperti membersihkan rumput halaman yang tadi saya ceritakan). Adalah sedikit waktu untuk beristirahat di siang hari sekedar untuk shalat dan terkadang tidur siang, juga saat weekend. 

Menjelang maghrib, cafe kecil milik Bapak kosan pun buka. Si Mas itu satu-satunya orang yang bertugas disana. Kecuali jika sedang banyak pengunjung, Bapak Kosan saya pun turun tangan untuk membantu. Hebatnya si Mas itu bisa memasak dengan 3 kompor menyala sekaligus, juga cepat sekali menyiapkan makanan untuk pengunjung. Wah, salute sekali saya..... Selain itu, si Mas juga sangat ramah (tidak seperti pegawai-pegawai sebelumnya yang terkadang memasang tampang sewot atau kurang ramah) pada pengunjung. Nah, si Mas inilah yang menurut pengamatan saya merupakan pegawai Bapak Kosan yang paling bertahan lama. Saya juga tidak mengetahui mengapa dua tahun hingga setahun lalu, pegawai si Bapak Kosan selalu gonta-ganti. (itu mah bukan urusan saya, jadi tidak perlu dibahas, hehe). Tak jarang saya melihat si Mas kerepotan menyiapkan pesanan pegunjung yang begitu banyak, namun dia tetap mengerjakannya dengan santai dan tetap bersikap sangat ramah pada pengunjung. Cafenya tutup sekitar pukul 23.30WIB dan setelah itu mungkin si Mas baru bisa beristirahat dan menyiapkan tenaga untuk esok pagi.

Banyak hal dari si Mas yang mungkin bisa saya contoh untuk saya terapkan pada diri saya pribadi. Bekerja keras adalah salah satunya. Hanya dengan keikhlasan dan niat penuh kita bisa melakukan apapun dengan gembira dan totalitas. Kemudian, pentingnya menyikapi setiap masalah dengan sabar dan kepala dingin akan sangat memudahkan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Tak perlu memasang wajah muram dan memperlihatkan bahwa semuanya berantakan. Tetapi letakkan masalah itu di pikiranmu, kemudian cerna perlahan dan baik-baik, cari penyelesainnya. Sementara biarkan hatimu tetap pada keadaan positif dan memberikan keyakinan pada dirimu bahwa semuanya akan baik-baik saja. Tetaplah tersenyum dan yakinlah bahwa Allah selalu membersamai kita. ^_^


Depok, 9 Juni 2011
End: 16.25WIB

Rabu, 08 Juni 2011

belajar menjadi dewasa

Tentang ini kurasakan sesaat begitu berat. Ku minta pada Allah setiap saat agar aku segera mengerti apa maksud Allah di balik cerita ini, di belakang kejadian ini. Sampai pada hari ini, kutemukan secara tak sengaja seorang perempuan, kemudian ku coba mengenal profilnya, membaca banyak ceritanya. Dan mungkin Allah bermaksud menyampaikan umurku pada hari ini, pada kejadian ini, dan pada pemahaman ini. Bahwa tak seharusnya aku mengeluh atas apa yang terjadi padaku. Karena setiap manusia diciptakan lengkap dengan detail baik-buruk desain hidupnya dalam domain waktu (t). Masih ada orang dengan cobaan dan jalan yang lebih terjal. Biarlah ini menjadi pembelajaran, untuk menikmati susahnya mengendalikan sabar dan menikmati akhir yang manis. Bahwa Allah selalu punya rencana terbaik, aku percaya. 

terima kasih, Allah...
selalu tak dapat kutebak bagaimana caraMu memberitahu alurku,
selalu kagum dengan desainMu untuk mendewasakanku,
sampaikanlah pemahamanku atas indahnya mencintaiMu dalam kesempurnaan taat, ya Rabb.
aamin...


Depok, 8 Juni 2011
thanks to "si mbak" who realized me that i'm not the one passing through this difficulty

Sabtu, 04 Juni 2011

rinai awal juni

hujan deras malam ini menemani sepi sedari pagi,
dinginnya menyeruak kehangatan yang diberikan sang gelap,
mengingatkan kembali pada partisi hidup maghrib ini.
 
mendekatMu semakin ku teringat akannya..
dan setelah beberapa sesi terlewati, rindu itu nyata ada,
terabaikan sadar, namun bertahan dibalik bayang.

lelap malam ini pun tak menjamin terbangun dalam rasa yang biasa,
bukan ku tak suka, tapi begitu banyak sesal yang meraja,
Rabbi, isya' ini ku berbisik padaMu,
"tadi malam bermimpi ku bertemu Beliau dalam sebuah masjid, ntah dimana. Aku yakin Kau bahkan jauh lebih tau tentang ceritaku. Jagalah Beliau selalu, tempatkanlah di tempat terbaikMu, Allahku.. Aamin..."


Depok, 4 Juni 2011.
dimulai 19.19 WIB

17.37 - 1 comment

menulis

Entah analogi apa yang paling tepat untuk melukiskan dengan akurat, merepresentasikan dengan baik, bahwa saya sangat senang menemukan tempat ini, membagi cerita saya disini. [benar-benar norak saya.. hehe]

Yup, seperti menemukan air setelah kehausan panjang, menemukan teduh di bawah teriknya surya seharian ...
Sehingga ingin rasanya menuliskan apa yang terjadi dari bertahun-tahun lalu hingga saat ini, hingga besok, minggu depan, tahun depan... [masih addict dengan blog nih. tolong dimaklumi. hehehe]

Semoga setiap tulisan bisa mengingatkan diri akan pentingnya bersyukur, bahwa begitu banyak yang telah Allah berikan. Bahkan tanpa kita minta. Dan semoga siapapun yang membaca bisa mengambil hikmah dan pembelajaran di dalamnya. Mohon kritik dan saran bagi yang membaca...

Semoga konsistensi menulis ini bisa dijaga dengan baik,,


Depok, Menjelang Maghrib 4 Juni 2011.
-pun selalu ada asa dalam tiap sisi semesta-
just believe that Allah had created us completed with the nice and the bad things, 
the smile and the sad one,
so, don't stop to have a hope, have a dream to reach,
even though that'll be so hard, so tired,
cause the beautiful of winning is felt when we have fought already for our dream.


Kerja Praktik #2 [bagian2]

Sudah tidak sabar melanjutkan cerita yang kemarin. Memori ini harus dituliskan sebelum pudar dan menghilang terkena abrasi hapalan-hapalan dan hal-hal baru [karena saya tidak jago menghapal dalam jangka panjang, jadi mohon dimaklumi, hehe]. Tapi untuk hal-hal positif yang saya dapatkan banyak pembelajaran di dalamnya, insyaAllah akan dijaga keberadaannya. ^^

Masih tentang Balikpapan saat Juni, Juli, dan Agustus 2011...

Teman baru lagi...yey....
Menghabiskan 5 hari di Wisma Patra, kemudian ada satu orang kenalan baru. Namanya Mbak Zulida, FKM Undip, yang sedang mengikuti program Thesis Writing di perusahaan yang sama. Orang yang sangat supel, seru, dan rame. Apa aja bisa jadi bahan obrolan deh kalo sama dia. Salute buat communication skillnya yang the best. hehe.

Kali ini tentang bagaimana menghabiskan akhir minggu.... Wow, wow, wow...
Weekend pertama kita putuskan untuk berkunjung ke tempat terdekat, yaitu Pantai MELAWAI, di dekat Pelabuhan Semayang. [sebenarnya saya ingin menceritakan detail angkot yang saya gunakan untuk mencapai setiap tempat, cuma ternyata daya ingat saya gak sekuat itu, alias lupa, haha]. Main sebentar ke Pulau Kecil yang ada disana, lalu shalat Maghrib di Masjid dekat Lapangan Merdeka, dilanjutkan dengan makan Salome di dekat masjid. Ini nih yang kayaknya gak akan dilupakan kami semua, SALOME. hahaha. Dan hari ini ditutup dengan makan malam di pinggir Pantai Melawai. [memang kami semua menjadi norak disana.haha]

Weekend kedua, PASAR KEBUN SAYUR. Seminggu ini kami semua sudah menghimpun data tempat-tempat yang wajib dikunjungi kalau kita ada di Balikpapan. Berpedoman dengan tanya-tanya sama teman dari Uniba dan yang lain juga tanya sama siapa saja yang bisa ditanya, juga melihat Peta Balikpapan milik Bagus yang selalu dibawa kemana-mana, akhirnya diputuskan Kebun Sayur adalah tempat yang akan dikunjungi akhir minggu ini. Dan kita berangkat terlalu pagi [bodoh sekali kita tidak menanyakan jam buka pasar itu, haha] karena ceritanya sekalian mau jalan pagi. Sesampai disana, belum banyak toko yang buka. Awalnya sih kita juga belum kebayang apa saja yang dijual disana dan kisaran harganya berapa. Ternyata itu pasar menjual banyak jenis barang, mulai dari perhiasan-perhiasan, aksesoris-aksesoris, kaos, sarung, oleh-oleh khas Balikpapan, dan banyak lagi. Terkait dengan perhiasan dan aksesoris wanita kebanyakan terbuat dari batu, dan itu yang membuatnya lebih "khas" kalimantan. Ah, pokoknya seru dah kalo belanja disana. hehehe. Disana juga ada tempat makan [warung makan] dan musholla, jadi kita bisa berbelanja seharian disana. Sudah saya praktikkan, tapi gak seharian juga sih. hehehe. Beberapa kali ke tempat ini. Semangat membelikan oleh-oleh untuk keluarga dan teman-teman terbaik, hingga saya pribadi hampir lupa membeli sesuatu sebagai kenang-kenangan untuk diri sendiri. hehe

Wah saya sudah mulai lupa urutan selanjutnya. Maaf-maaf...hehe. Suatu hari kita memutuskan untuk mencoba Kepiting DANDITO untuk makan malam. Ide tiba-tiba itu muncul di pagi hari, kemudian setelah jarkom sana-sini, akhirnya semua pada bisa. Setelah pulang kantor, langsung cabs ke Dandito. Seingat saya, kami naik angkot yang menuju ke arah Sepinggan. Tapi kita ganti angkot sekali setelah shalat Maghrib karena kita berangkat sekitar pukul 17.30 WITA. Akhirnya bisa makan malam enak, haha. Pesan Kepiting Lada Hitam dan Asam Manis Shoka [sejenis kepiting yang bercangkang lembut, bisa dimakan semuanya deh]. Tidak lupa berfoto sebelum pulang. hehe. 

Next, PANTAI MANGGAR [lengkapnya: Pantai Segara Sari Manggar]. Karena ditodong untuk masak, akhirnya Ari-pun membuatkan kami bekal untuk sarapan [saya hanya membantu sebagai asisten, hehe]. Si Ari jago masak lho ^^. Kami bawa bekal makanan itu untuk dimakan disana. Dengan mencarter sebuah angkot, kami ber-7 (Ari, Novri, Afrizal, Gilang, Bagus, dan Ali) pun berangkat kesana. Ternyata Pantai Manggar cukup jauh. Menghabiskan sekitar 30 menit perjalanan [kalau tidak salah, hehe]. Kami menyewa tikar, sarapan bersama, dan menghabiskan waktu sambil ngobrol [kenapa settingnya tampak sentimentil ya? padahal teman-teman saya tidak tampak seperti orang yang berperasaan halus. hahah. peace ^_^]. Seperti biasa, hal wajib yang tidak boleh lupa dilakukan adalah foto session. Selepas shalat Dhuhur dan minum es kelapa muda, kita pulaaaaaaaanng......


Perpisahan FAHMI.. Karena Fahmi hanya sebulan di Balikpapan, otomatis dia yang akan balik duluan. Kami pun membuat sesi makan malam bareng di Pantai Melawai. Mencoba makanan yang bernama Pisang Kepok yang ternyata tidak seenak yang kita bayangkan. Hikmahnya, mungkin kami jadi bisa tahu bahwa rasanya kurang sesuai dengan lidah kami. Dan jangan diulang kembali... hehe.

Sampai pada suatu akhir minggu dimana masing-masing punya rencana libur yang berbeda. Ya sudahlah, akhirnya saya dan Ari berniat untuk main ke Samarinda. Setelah berkonsultasi [halah, bahasanya] dengan teman-teman di BDP [red, anak-anak UNIBA], mereka dengan berbaik hati mau menemani kami kesana. Bang Andri yang memang asli Samarinda pun bersedia menjadi guide saat kami kesana. Uhuy...senangnya punya teman-teman yang baik. Alhamdulillah. hehe. Berangkatlah kita [Ari, Zaka, Mang Asep si anak Dekan, Iyan, saya, dan seorang teman Iyan yang saya lupa namanya, maaf. hehe] dengan carter mobil dengan tujuan utama KUKAR (Kutai Kartanegara) dan kami akan melewati SAMARINDA sebelum sampai kesana. Seharian kita jalan-jalan ke Museum Kayu Tuah Himba di Tenggarong [Kukar], Museum Mulawarman [walau sayang kami gak bisa masuk karena sedang ada persiapan untuk penutupan Pesta Budaya Erau], sempat pula mampir ke Masjid Islamic Center Samarinda yang merupakan masjid termegah dan terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal [Wikipedia] dan melihat sekilas Universitas Mulawarman. Saya juga sempat membeli buah Lai [Durio Kutejensis], buah yang merupakan kerabat buah durian, tetapi memang berasal dari Kutai, Kalimantan Timur. Yang membedakan antara buah Durian dan buah Lai ini adalah buah durian memiliki aroma yang harum dan khas,sementara buah Lai tidak mengeluarkan aroma sama sekali.Buah Lai ini rasannya sangat manis, daging buahnya berwarna Orange yang khas. Wah, pokoknya ENAK sekali.... ^^

Dua minggu terakhir kami sama-sama disibukkan dengan OJT report yang harus selesai dan dipresentasikan sebelum masa kerja praktik berakhir. Tetapi di weekend terakhir, kita kembali ke PASAR KEBUN SAYUR untuk membeli oleh-oleh yang belum lengkap, juga membeli Amplang kuku macan dan abon kepiting. Dan beberapa hari sebelum salah satu dari kita harus balik , setelah Fahmi, [seharusnya kami semua pulang pada tanggal yang sama, kecuali Bagus yang memang jadwalnya 2 bulan disana. Tetapi karena saya, ari, dan novri diperpanjang, akhirnya anak-anak Bandung yang pulang duluan]. Sebelum mereka pulang, satu hari kami katakan itu "Hari Mengunjungi Keluarga", kami ber-4 (Ari, Novri, Bagus, dan Saya) mengunjungi rumah saudara-saudara disana, dimulai dari rumah Pakde Saya di Balikpapan Baru dan Tantenya Ari di Jalan Radio [bener gak ya? saya sudah agak lupa. hehe]. Sebenarnya kami juga ingin menjenguk Bude-nya bagus yang habis sakit. Tetapi berhubung ke-3 teman kami yang lain sedang jalan-jalan dengan Mentornya ke Field, jadi kami tunda. Akhirnya ide menjenguk itupun terealisasi juga, sekalian pamitan untuk pulang.
 
Oiya, kami juga sempat mengadakan makan malam bersama sebelum berpisah [bagian ini mulai gak seru, hehe]. Makan malam sederhana di kosan, dengan menu Sate, terus apa lagi ya?? kok Saya tidak ingat?? [kayaknya saya tidak makan banyak malam itu]. Yang pasti ada cemilan, ada fanta, ada cerita, kesah, dan kesan terdalam, serta pesan-pesan yang semoga menjadikan kami manusia yang selalu lebih baik. 

Yaaa... cerita ini ditutup dengan bahagia.. Semua sampai di tanah Kalimantan dengan ketidaksengajaan. Tanpa alur cerita indah yang Allah buat, mungkin kita tidak pernah bertemu, kawan... Setiap pertemuan selalu berakhir dengan perpisahan. Semoga 1,5 bulan itu menghasilkan akulturasi positif pada setiap diri kita.

Selamat jalan, sukses, dan sampai bertemu lagi pada episode kehidupan lain yang insyaAllah lebih baik ^^


Nb: Bahkan Bagus, Gilang, Afrzal, dan Ali sudah bertemu kembali dalam semester ini. haha. [Allah memang begitu baik. Semoga dipertemukan kembali suatu saat]


Depok, 4 Juni 2011, 16.29 WIB
-semoga tugas akhir ini segera terselesaikan-

Jumat, 03 Juni 2011

Kerja Praktik #2 [bagian1]

Oh Tuhan.... mungkin menulis disini seperti minum kopi dengan kafein tinggi atau seperti makan coklat yang rasanya tidak bisa dilukiskan. Kenapa tidak bisa berhenti?? Padahal saya tengah mengerjakan tugas akhir terberat selama kuliah dan deadlinenya 12 hari lagi... Maaf skripsi, mengkhianatimu kembali dengan menulis di halaman lain, bukan dalam filemu, dalam .docx-mu. hehe. Tapi semoga tulisan ini memberi manfaat bagi yang membaca. Paling tidak pembacanya bisa tersenyum atau jadi terinspirasi [ngarep sekali. hehe].

Kembali mereview kehidupan saya setahun lalu, Juni 2011...

Alhamdulillah sekali lagi Allah memberikan saya kesempatan untuk melakukan kerja praktik di liburan panjang ini. 15 Juni -3 Agustus yang berbeda karena saya menghabiskan waktu di sisi lain Indonesia, Balikpapan, Kalimantan Timur. Berangkat ke Bandara Soetta ditemani seorang senior di elektro, namanya Kak Suharianti, kakak yang begitu baik menawarkan untuk mengantarkan saya karena saya belum pernah ke Soetta, lagi-lagi ini pertama kalinya saya naik pesawat [tolong jangan ditertawakan, hahaha]. Sebenarnya saya satu kelompok dengan teman saya yang bernama Ari, tetapi dia berangkat dari Surabaya. Dari Depok naik taksi ke Pasar Minggu, lalu naik Damri menuju Soetta. Disana saya janjian dengan teman saya, yang juga dari departemen dan Universitas yang sama. Sesampai disana, ternyata teman saya belum datang, saya dan kak Suha [panggilan kakak yang tadi] pun menunggu di salah satu sudut bandara. Tidak sengaja kita duduk di dekat seorang ibu yang tiba-tiba bertanya pada saya, "Mau kemana, dek?". Saya jawab, "Mau ke Balikpapan, Bu." Lalu si Ibu bilang, "Lho, sama dong sama anak saya dan teman-temannya, mau kerja praktik di -salah satu perusahaan oil and gas- disana". Saya bilang, "Saya juga mau kerja praktik disana, Bu.". Akhirnya kamipun berkenalan dengan ketiga anak lelaki yang ternyata jurusan Teknik Mesin salah satu universitas di Bandung [sok-sok dirahasiakan, haha]. Teman saya pun datang juga, kemudian kami berlima check in dan dimulailah perjalanan ke Balikpapan....

Di pesawat, sebenarnya saya ingin sekali duduk di dekat jendela pesawat, ingin lihat bagaimana pemandangan bumi dari atas [norak sekali, haha]. Tetapi seat saya paling jauh dari jendela, ya sudahlah, saya mencoba pasrah dan menikmati perjalanan udara pertama saya. hahaha. Well, jadi apa saja yang saya lakukan di pesawat? Makan siang, es krim, tidur, dan ternyata 1 jam 50 menit pun tidak terasa. Sampailah kita di Bandara Sepinggan. Disana kita tidak langsung di antar ke tempat menginap, melainkan masih menunggu seseorang dari Jogja, namanya Fahmi [Teknik Perminyakan, UPN]. Oiya, teman saya yang tadi belum saya perkenalkan, yang satu Departemen dan Satu Universitas namanya Novri, dan anak-anak Badung [eh, Bandung.hehe] tadi bernama Ali, Afrizal, dan Gilang. [setiap penyebutan nama dalam cerita saya  sama sekali tidak bermaksud untuk memojokkan, merusak nama baik, atau apapun. Saya melakukan ini karena saya berterima kasih sekali kepada kalian yang membuat perjalanan 2 bulan ini menyenangkan. hehe]. Di tempat menginap, kami bertemu seseorang yang juga akan kerja praktik pada term yang sama, asalnya dari Surabaya, Teknik Material dan Metalurgi, namanya Bagus.

Dan yang saya lihat dari Balikpapan adalah kota yang sedang sangat berkembang, dimana-mana kita bisa melihat laut, jalanan yang naik-turun [karenanya banyak jalan yang dinamain dengan awalan Gunung, seperti Gunung Bugis, dll], kota yang sangat bersih, juga sopir angkot yang sopan [mereka akan mempersilahkan kita benar-benar duduk, baru kemudian menjalankan kendaraannya, tidak seperti keadaan angkot di kota-kota besar di Jawa]. Itu opini pribadi saya tentang Balikpapan, jika ada yang tidak sesuai atau ingin ditambahkan, monggo... hehe.
 
Kerja Praktik pun dimulai, seseorang [juga sedang magang di bagian HR] ditugaskan untuk mengantarkan saya ke Departemen HRC/GNS karena saya melakukan kerja praktik saya di SubDept General Service-Power Utility. Seseorang yang mengantarkan saya berkata, biasanya orang ke GNS itu kalau ada komplain AC mati lah, atau setiap terjadi disfungsi alat-alat, dsb. Jangan-jangan nanti kalian disuruh nyiram bunga. [yang ini kalimatnya benar-benar tidak masuk akal, be polite, please!!]. Kemudian saya jadi berpikir, apa benar yang orang ini bilang ya. Ah, rasanya saya tidak terima dengan apa yang orang itu bilang, walaupun mungkin juga tidak sepenuhnya salah opininya tentang GNS itu.
 
Kemudian setelah bertemu dengan mentor saya, Bapak Superman, beliau menjelaskan beberapa hal terkait program kerja SubDept yang Beliau pegang [yang jelas berhubungan dengan major saya] dan menawarkan bagian manakah yang ingin kami [baca:saya dan ari] pelajari. Setelah berpikir beberapa hari, kamipun menentukan pilihan. Menempati meeting room [Bureau De Passage] bersama beberapa anak OJT dari Uniba, mereka Iyan, Asep, Zaka, dan Bang Andri. Teman-teman yang sangat lucu dan sering membuat saya tertawa. 

Beberapa hari berlalu, beberapa minggu berlalu, hingga saya diajak untuk mengikuti GNS-day [sejenis Rapat besar tahunan sebagai bentuk Laporan Pertanggung Jawaban -LPJ- langsung terhadap manajemen]. Disitu saya baru benar-benar melihat, bahwa mungkin GNS bukanlah bagian yang mengurusi bagian inti perusahaan, tetapi tanpa GNS, setiap bagian lain dalam perusahaan tidak akan bisa bekerja dengan baik. Saya pun belajar bahwa setiap bagian kecil dari suatu sistem punya fungsinya masing-masing, kemudian jika bersinergi dengan yang lain baru dapat menghasilkan sesuatu yang besar, berharga. Cukuplah 1,5 bulan membuat saya melihat mereka bekerja keras setiap hari, menyelesaikan banyaknya masalah yang mungkin tak akan ada habisnya. Siapa yang bisa nyaman jika listrik dan air di kantor atau di perumahan mati? Memastikan semuanya baik-baik saja. Merekalah yang menjamin semuanya. [mungkin ini cuma sebagian kecil tugas mereka yang baru saya tahu]. 

Tidak seorang pun seharusnya berhak menjudge/menilai sesuatu bernilai negatif sebelum mereka mengetahui apa yang ada di dalamnya, apa yang tersembunyi di baliknya. Marilah belajar menghargai setiap kerja keras orang lain, meskipun itu tampak remeh. Karena mungkin apa yang mereka lakukan sesungguhnya lebih berharga dari yang bisa kita berikan, karena mungkin keikhlasan mereka untuk melakukan hal-hal yang tampak kecil sesungguhnya jauh lebih baik daripada pengabdian kita yang terselip pamrih. 



Depok, 3 Juni 2011, 12.21WIB
akhirnya saya jadikan cerita ini menjadi beberapa bagian karena tidak sanggup menulis semuanya sekaligus. hehe
semoga bisa dijadikan pelajaran ^^

Kamis, 02 Juni 2011

Kerja Praktik #1

Teringat beberapa hal yang sangat ingin dikenang, begitu menyenangkan, 
kembali pada Januari tahun lalu, 2010....

Masa liburan semester ini saya gunakan untuk melakukan kerja praktik di salah satu perusahaan oil and gas. Kebiasaan baru yang harus dilakukan setiap hari, naik kereta  ekonomi AC menuju Tanah Abang pukul 05.45WIB dengan perjalanan sekitar 45 menit. Setelah sampai Stasiun Sudirman [1 stasiun sebelum St. Tanah Abang], dilanjutkan dengan 15 menit untuk mencapai kantor dengan Kopaja 19 menuju Blok M, turun di BEJ. Pulang pukul 16.00WIB dan [once more] angkutan yang paling on time dan cepat adalah kereta. I went home by train for two weeks in January-February. Jadwal kereta Ekspress pemberhentian akhir Depok baru datang pukul 16.45WIB dan saya kembali menyentuh Depok sekitar pukul 17.30WIB. Jika hanya melihat begitu melelahkannya setiap hari ke kantor, mungkin dalam seminggu pun sudah terasa sangat bosan. Tapi tidak begitu nyatanya... Lingkungan kerja yang begitu ramah dan menyenangkan sangat kondusif untuk membuat saya bertahan, bahkan mulai menyukainya. Suka lingkungannya, suka akan belajar banyak hal baru, suka mentor-mentor yang begitu welcome dan perhatian, suka karyawan-karyawan yang ramah dan sangat terasa unsur kekeluargaannya. Dan itu semua membuat saya sangat bersyukur, bahkan di hari pertama...^^

Seminggu pertama dihabiskan untuk berkenalan dengan banyak hal, terutama sistem tenaga listriknya secara umum, pembagian area-area berdasarkan tingkat bahayanya, standar-standar yang biasa dipakai, dll. [tetapi bukan itu yang ingin saya ceritakan secara detail]. Yang paling menarik adalah saat minggu kedua, yup, We went to the field on Monday. Faktanya tidak ada seorang 'wanita' pun di field. Untungnya salah satu teman saya juga perempuan, jadi saat disana, kamilah satu-satunya eh bukan... dua-duanya [maksa banget dah, haha] perempuan yang ada disana. Buat saya itu untuk pertama kalinya saya naik boat, sempat takut mabuk laut juga. Jadi sudah siap-siap minum obat dan ternyata perjalanan berjalan lancar. 2,5 jam pun lewat.... haha..Sampailah kita...

Setelah safety briefing, shalat, dan makan siang, saya dan kedua teman saya pun dikenalkan dengan beberapa karyawan PowerSys, Control, dan Maintenance [bagian-bagian dari Divisi Power] yang nantinya akan membantu kami. Hari Rabu pun tiba, dan ada yang berbeda dengannya. Ternyata penggunaan sistem Back to Back [posisi yang sama diisi oleh dua orang bergantian secara periodik -kalau diartikan mungkin begini- ^^] digunakan perminggu disini. Jadi, hari inilah transfer wawasan [baca: kerjaan atau masalah] bisa dilakukan secara maksimal sebelum berganti posisi. hehe. Senin hingga Kamis berjalan begitu cepat. Tiap hari saya habiskan untuk mencari bahan yang sesuai dengan tema laporan khususnya serta belajar dan bertanya-tanya tentang apapun [gak terbatas nih] sama karyawan-karyawan disana. Selain itu juga menyempatkan untuk jalan-jalan keliling Pulau, foto-foto [yang ini pasti gak lupa. haha], bahkan sempat juga main game untuk menghilangkan capek nulis hasil belajar hari ini. hahaha.

Hari Jum'at pun datang... Senangnya... karena hari ini saya dan seorang teman saya diajak untuk ikut 'cable job' [sejenis pekerjaan untuk repair cable fault]. Berhubung tema laporan saya adalah subsea cable fault and repair, Mentor saya yang baik pun mengajak saya. hehehe. Kamipun naik boat lagi menuju Palmindo Barge [sejenis kapal tidak bermotor yang harus ditarik atau didorong oleh kapal lain, biasanya digunakan untuk mengangkut muatan yang besar/berat]. Disinilah cable job dilakukan. Barge pun harus diposisikan sesuai dengan titik cable fault dan posisi cable yang mengalami fault dan digunakan sekitar 8 anchor untuk mempertahankan posisi kapal. Anchor tersebut dibawa oleh boat lain hingga boat tersebut mencapai posisi dimana seharusnya anchor diletakkan, kemudian dilepas. Memposisikan barge tidaklah mudah, butuh koordinasi yang baik antara pembaca peta bawah laut, kapten kapal, dan awak-awak kapal yang bertugas melepas anchor yang begitu besar. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pengangkatan kabel laut [subsea/submarine cable] yang mengalami fault. Saya pun ikut belajar sejak dilakukan pengecekan kabel yang mengalami fault oleh diver, pengangkatan kabel yang dilakukan sekitar pukul 01.30WIB, injeksi tegangan tinggi untuk mengetahui titik fault, hingga splicing kabel. Semua terasa sangat seru dan menyenangkan....

Banyak hal diluar itu yang membuat saya belajar. Pertama kali sampai di barge, saya dan teman saya mengikuti safety briefing, kemudian dikenalkan dengan kepala kapal, Bapak Dekan [orang Batak yang sangat Jawa, orang sangat ramaah], Om 'Haji' Ubus [ biasa dipanggil Pak Haji], Kak David [surveyor], Pak Oktwin [yang sangat sering ngobrol dan mengajari saya banyak hal], dan masih banyak lagi. Termasuk bapak yang memberikan safety briefing, beliau meminjamkan saya kamera. Terima kasih sekali untuk mentor saya, Bapak Zuanto, yang berbaik hati memperbolehkan saya belajar cable job secara langsung. Saya jadi tahu bagaimana tinggal di atas laut selama 3 hari. Kapanpun selalu goyang, apalagi jika sedang ombak besar. Satu kunci agar tidak mabuk berlama-lama di atas laut adalah jangan membiarkan perut anda kosong. Jadi makanlah yang cukup, jangan sampai kelaparan. hehe. Untuk bapak Dekan yang baik, terima kasih banyak, sampai saya merasa jadi tamu yang sangat diistimewakan, makanannya juga selalu spesial. Untuk Om Ubus, terima kasih, satu-satunya orang yang selalu mencari saya saat mendengar adzan, ngajakin shalat berjamaah bareng. Juga untuk ceramah-ceramahnya sehabis shalat, ah...seperti keluarga sendiri...padahal baru 2-3 hari kenal. Untuk Kak David yang selalu membantu kalo saya butuh apa-apa, arigatou. Juga semua orang di barge yang memperlakukan saya dengan sangat baik. Danke..^^ Ah, jadi teringat masih punya janji sama Pak Oktwin untuk memberikan satu copy laporan kerja praktik saya. Semoga suatu saat bisa terlaksana. Juga Terima Kasih untuk Mentor-Mentor di kantor, Pak Tom, Pak Agung, Senpai, Kak Edo, dan semua yang telah membantu membuat kerja praktik saya begitu menyenangkan.. ^^

Dan banyak hal yang yang mungkin belum sempat terucap syukurnya. Satu malam saya melihat lumba-lumba dalam jumlah banyak lagi jalan-jalan di laut, malam mingguan kali ya..[pas banget malam minggu. haha]. Om Ubus bilang, lumba-lumba itu hewan yang paling setia, kemana-mana selalu berdua [minimal.hehe]. Kemudian teman saya, Jo, bertanya pada saya, "Bukannya hewan yang paling setia itu buaya ya?". Saya malah baru dengar hari ini kalau hewan yang paling setia itu buaya. haha. Ya sudahlah, karena keterbatasan pengetahuan saya tentang 'hewan setia', akhirnya saya sudahi pembicaraan tentang itu. hehe. Pada kesempatan lain, beberapa bapak pun bercerita kepada saya tentang anak-anak mereka dan harapan mereka terhadapnya, juga terhadap saya yang mungkin seumuran.  Mungkin kehadiran saya mengingatkan mereka pada anak-anaknya [hehe]. Maturnuwun sanget atas nasehat-nasehatnya ^^. 
Tiga hari di atas laut benar-benar mengajarkan bagaimana makna pasrah sebenar-benarnya sama Allah. Ketika di darat, kaki kita menginjak tanah, dan kita pun merasa aman karenanya. Kemudian jika kita berada di atas air dan kita tak tahu kapan air itu akan bening, keruh, tenang, atau berombak, kita akan semakin menyadari betapa kecilnya kita di hadapan Allah, Sang Maha Segala.


Depok, 2 Juni 2011. 04.34 WIB
berteman adzan subuh
untuk pertama kali dalam setahun terakhir tidak bisa tertidur hingga jam segini 
semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa diambil hikmahnya
-masih dalam himpitan tugas akhir-