Pages

Sabtu, 07 September 2013

12.00 - No comments

sajak setahun lalu

berlari dari bayang rembulan - berotasi menjauh, berevolusi dalam capaian tak tersentuh - sajak setahun lalu

Rawamangun, September, 7th 2013

Minggu, 18 Agustus 2013

12.47 - 2 comments

(hidup) cukuplah dengannya


terus menerus melapangkan hati, penerimaan yang dalam
terus menerus mencari yang benar, belajar mempersiapkan kematian

Rawamangun, Agustus 18th 2013

Sabtu, 16 Maret 2013

being "on time"

Pernahkah kalian janjian bertemu dengan aa, bb, cc, dd, dan ee di suatu tempat xx pada pukul yy, lalu salah satu, salah dua, atau salah tiga dari aa, bb, cc, dd, dan ee datang pada pukul (yy+1), (yy+2), atau bahkan pada pukul (yy+~tt)??

Hemh, rasanya pasti sebal dan ingin marah ketika kita berusaha untuk selalu menepati janji dengan baik, datang tepat waktu, tetapi orang yang juga terkait dengan perjanjian ini (entah) tidak terlalu concern atau (sebenarnya) sudah berusaha untuk tidak datang terlambat, namun mendadak ada sesuatu yang menghambatnya untuk datang tepat waktu. Ya, mungkin sempatkanlah untuk memberi kabar ketika kita tiba-tiba tidak bisa hadir sesuai kesepakatan awal. Atau jika itupun tidak memungkinkan, berilah penjelasan mengapa terlambat. Jika penjelasannya rasional, insyaAllah siapapun akan mendengarkan dan menerima dengan baik.

Maaf, sama sekali tidak bermaksud menjudge siapapun, karena saya pun pernah melakukannya. Sedang dalam upaya memperbaiki diri. Hanya terkadang masih suka kesal sendiri ketika dihadapkan pada keadaan seperti itu. Sungguh saya tidak menuntut lebih dari yang telah menjadi hak saya. Biarlah saya menjadikan itu sebagai bahan evaluasi untuk diri saya pribadi. Alhamdulillah jika ada yang mau ikut belajar bersama saya. ^_^

Better be three hours too soon than one minute too late. (William Shakespeare)

Suka sekali quote di atas, walau pada kenyataannya tak perlu 3 jam menunggu, tetapi just trying hard to be on time all the time. Awalnya memang susah untuk membiasakan diri, tetapi saya membayangkan seseorang menunggu saya yang datang terlambat, padahal orang tersebut punya waktu yang sangat terbatas untuk bertemu dengan saya. Atau orang tersebut bisa melakukan hal lain yang jauh lebih berguna daripada menunggu saya. Yah, semuanya kembali pada pilihan untuk mendisiplinkan diri. Dari hal yang mungkin bagi sebagian orang dianggap kecil atau remeh. :)

Strict punctuality is perhaps the cheapest virtue which can give force to an otherwise utterly insignificant character. (John F. Boyes)

Rawamangun, Sat, March 16th 2013
dengan tepat waktu berarti kita berkomitmen untuk tidak saling membuat menunggu dan sungguh itu menunjukkan bahwa kita menghargai orang lain (che160313)

Selasa, 12 Maret 2013

say thanks to [the projects]

Semalam habis melakukan blogwalking ke beberapa tempat -tak-dikenal. Melihat banyak tulisan-tulisan bagus yang ternyata terlahir dari ketikan tangan seseorang yang seusia saya. Keren banget dah pokoknya. Hal itu sedikit berhasil membuat saya semangat nulis lagi. Walau akhirnya ya, saya cuma ganti-ganti template dan ngerapih-rapihin blog. hehe

Mari kita lanjutkan senam jemari (mengetik, red.).... hehey..

Well, gak terasa sudah hampir 1 tahun 8 bulan tiap week days saya berangkat ke tempat yang sama, ketemu orang-orang yang relatif sama, namun mengerjakan hal-hal yang masih bisa dibilang variatif. Anggota team yang makin banyak dan seru, Boss yang perfectionist namun sangat membimbing, pekerjaan yang makin variatif tampaknya membuat saya semakin betah di tempat ini.  

Reviewing my first project, Batch Plant, new typical of Power House that will be installed on Underground site, about 2800AMSL (Above Mean Sea Level). This Power House is consisted of MV Gas Insulated Switchgear, LV Switchgear, Motor Control Center (MCC), Variable Frequency Drive (VFD), Distribution Board, Control Power Transformer (CPT), HVAC, dan Fire Alarm System. What a difficult-challenging project ever. hehe... And it was felt difficult because this is the first time I handle project which was covered all new equipment/products (for me) beside I had to adapt faster with the work rhythm of this kind of project. 

Maaf kalo tiba-tiba saya insert bahasa inggris yang berantakan. Lagi belajar juga, jadi mesti sering latihan dan tidak boleh malu. hehe. Kembali membahas Batch Plant. Sekali lagi "work in detail" itu memang tidak mudah. Beberapa kali salah, kemudian diperbaiki. Yah, banyak sekali lesson learned yang saya dapat di project perdana ini. Mulai dari lebih detail melihat spesifikasi product hingga mechanical detail dari product itu sendiri. 

Next, my second project, Hoist Plant. Currently, I am working on it. It seems that Plant Family has a bond with me, hence I always work with him. hahaha. Yes, it is more complicated than the first one. But, I do thankful to God who has given me a team which want to work together and support me in any kind of difficulty. Alhamdulillah. Wishing all lesson learned and knowledge that I got in the previous projects (not only when I handle my own project, but also in the others which I was involved and supported) could be applied on my second and my next-next projects. Aamiin.

By the way, kemarin baru saja ada evaluasi tahunan di kantor, dan sekali lagi saya melakukan penilaian terhadap diri saya sendiri. Terlepas dari usaha untuk selalu bersikap objektif, melihat deskripsi goals dan performances yang bisa dikatakan cukup berat, saya mah realistis saja menilainya. Tetapi saya tulis di bagian overall comment tentang apa yang saya rasa, saya nilai, dan saya harap ke depannya. Niatnya sih biar Boss baca dan tau kesan dan ekspektasi saya. hehe. 

Okay. It is time to sleep. Besok-besok saya lanjutkan lagi cerita tentang kerjaan yang terkadang menyebalkan namun membawa banyak kebahagiaan. #lebaymode#. hehe


Rawamangun, March 12nd, 2013
-expecting myself to be better all the time-



Selasa, 19 Februari 2013

friends

Ya, semua dimulai sejak kita tak lagi bertemu dengan intens, saat sekolah formal diakhiri, dan kita pun mengambil pilihan berbeda, lengkap dengan segala konsekuensinya....

Menyenangkan bertemu banyak orang baru dalam hidup kita. Mengenal karakter dengan varian yang semakin banyak. Memperkaya database respon kita terhadap keragaman sikap, sifat, pemahaman, dan sudut pandang akan banyak hal. Mengerjakan hal lain, berinteraksi, diskusi, kesusahan mengerjakan tugas/project, minta tolong, ditolak, dan penerimaan, serta apresiasi menjadi sangat menarik dan dinamis sekali.

Butuh beberapa waktu untuk kembali pada keadaan stabil setelah berada di luar comfort zone untuk interval waktu tertentu. Analogi impuls yang berakhir dengan steady state sepertinya cocok digunakan untuk merepresentasikan keadaan ini. Kemudian, kita teringat, orang-orang yang pernah menggoreskan coraknya dalam hidup kita. Gradasi warna yang disatukan dalam satu frame mungkin malah semakin merusak hasil akhirnya. Lalu perlahan kita menguraikan kuasan tiap warnanya. Apakah merah menarik, ataukah marun begitu mempesona. Abu-abu yang memberikan ketentraman, biru yang mendamaikan, serta hijau yang selalu menyegarkan. Semakin lah kita mengerti lapisan gradasi mana yang sungguh berkesan.

Tak perlu berpikir lama untuk akhirnya mempertahankan warna itu tetap cemerlang dalam kanvas memori. Sebagian berhasil menemukan warnanya juga mewarna di kertas dan catatan hidup yang lain. Sebagian lagi ternyata irreversible, hanya bersifat satu arah (analog dengan direct current, hehe ^^), dan tidak kembali dengan pola yang sama. Terkadang yang seperti ini membuat sedih. Tetapi, ingatlah, begitu banyak orang-orang yang menyayangi kita, berada di dekat kita, mau mendengarkan dan menolong ketika kita membutuhkan. Tak perlu risaukan kehilangan, semuanya hanya milikNya dan akan kembali hanya padaNya.

"You find the most important people in your life when you’re the furthest away from them. Distance makes the heart grow fonder, but distance also makes the heart grow colder. It could be “out of sight, out of mind.” You figure out who makes the effort to keep in touch with you and who doesn’t. But more importantly, you figure out who YOU make the effort to keep in touch with and who you don’t. You learn who you want to come back to." -Evelyn C-



RM, Tue, February, 19th, 2013
21.37 WIB
-listening musics that accompanied my fingers dancing on the keyboard two years ago-
   

Kamis, 03 Januari 2013

14.43 - No comments

name it rasa

By the way, sedang ada celebration tutup tahun 2012 di kantor saya. Ada acara musik dan beberapa game yang dilakukan di halaman kantor. Juga makan siang prasmanan dengan menu yang lumayan komplit dan enaak. (Saya juga menyicipi sampai kenyang ^^). Tetapi sekarang, naik lagi ke lt. 3, duduk manis di depan laptop, buka blogger dan mulai menulis.

Hemh, banyak sekali yang ingin tumpah dalam tulisan, tapi sekali lagi, susah untuk mentransformasikannya dalam gabungan kata-kata, untaian kalimat, dan shaf-shaf phrasa. 


Ini bahagia dan sedih di range waktu yang sama.
Ini bahagia dalam beberapa jam pertama, kemudian menangis dalam interval waktu berikutnya.

Ini tawa dan harap yang mulai mengangkasa.
Mungkin ingin terbang, meraih awan, menjauh dari singgasana

Ini kali tentang asa, yang baiknya dicukupkan saja.
Another special that should be allowed to go.


------------------------------------------------------------------------------------------
Bulan yang tak henti setia berotasi pada bumi,
Beribu bintang yang tak pernah menempati absis ordinat yang salah, sepanjang waktu,
Serta mentari yang tak pernah lelah menyinari dalam sepenuhnya konsistensi,
Bahkan besarnya amplitudo ayunan rumput pada spesifik waktu.
Kau lah sutradaranya, Rabb....


Thu, January 3rd, 2013

-my office, my lovely family-