Ini tentang, saat saya sedang janjian dengan seorang penjahit baju beberapa hari lalu. Sebenarnya Ibu saya yang janjian langsung dengan beliau untuk datang ke rumah kami di hari Sabtu. Namun hingga hari Sabtu sore belum juga ada tanda - tanda kedatangan atau pembatalan dari penjahit baju tersebut. Kemudian saya bertanya pada Ibu, "Mam, jadi gak ya Mbak penjahitnya datang hari ini?"
Sesaat kemudian Ibu mencoba mengirimkan sms dan jawabannya adalah Mbak penjahit tidak bisa datang sore ini. Karena besok pagi saya harus kembali ke Jakarta, Ibu saya mencoba menelepon Mbak penjahit dan tidak ada yang menjawab teleponnya. Lalu Ibu saya berkata," Padahal beberapa menit lalu sms Ibu dibalas, tapi kok Ibu telepon gak dijawab ya, Dek?".
Saya pun menjawab,"Mungkin Mbaknya sedang sibuk, Mam. Kalo Mbaknya gak bisa, nanti aku jahitnya di Jakarta aja, Mam."
"Nanti malam kita coba ke penjahit lainnya, Dek." kata Ibu yang masih ingin rencana jahit-menjahit ini sesuai dengan rencana sebelumnya.
"Memangnya Mami tau tempatnya?" tanyaku kemudian.
"Gak tau sih tepatnya dimana, tapi bisa tanya lah nanti." jawab Ibu.
"Gak usah, Mam, nanti aku jahit di Jakarta aja. Gampang deh." responsku.
Saya berusaha menerima hal ini dengan santai. Walaupun rencana jahit-menjahitnya sedikit berubah.
Selang lima menit kemudian, hp Ibu (I) berdering, ketika diangkat, ternyata suara Mbak penjahit (MP) di seberang. Percakapannya kurang lebih seperti ini:
MP: "Besok pagi Mbaknya kembali ke Jakarta jam berapa, Bu?"
I : "Jam setengah 8, Mbak."
MP: "Kalo begitu besok pagi saya ke rumah Ibu jam 6."
I : "Oke kalo begitu."
Pembicaraan pun selesai. Ibu menyampaikan pada saya bahwa Mbak penjahit akan datang besok pagi jam 6.
Setelah adzan maghrib berkumandang, saya dan Ibu shalat berjama'ah. Di tengah shalat, kami mendengar ada orang mengucapkan salam dan mengetuk pintu. Seusai shalat, Ibu membuka pintu. Ternyata Mbak penjahit datang bersama Ibunya. Segeralah kami menyelesaikan urusan pre-jahit-menjahit. Kemudian, Mbak penjahit dan Ibunya segera pulang. Sebelum pulang Mbak penjahit bilang "Tadi setelah dipikirkan, besok pagi saya takut telat datang karena tiap pagi harus mengurus anak-anak saya sebelum pergi. Jadi saya sempatkan malam ini kesini, Bu."
Mbak penjahit ini amanah sekali. Ibu dan saya tidak menyangka jadinya tetap sesuai rencana, Mbak penjahit datang di hari Sabtu :)
Mungkin semua hal "se-sederhana itu". Semua keinginan-keinginan dunia, karir, harta, barang-barang, hobi, pekerjaan. Tak perlu dimasukkan ke hati terlalu dalam. Cukup direncanakan dan yakin bahwa apapun cara kesana dan hasil yang didapat adalah yang terbaik. Jadi gak perlu sakit hati atau sedih berlebihan saat apa yang kita inginkan tidak tercapai seperti skenario yang kita rencanakan karena yang Maha Baik sudah punya skenario terbaikNya untuk kita.
Mungkin sebenarnya semua hal se-sederhana itu....
Mungkin akan menyenangkan jika semua hal bisa dipandang dengan cara yang se-sederhana itu....
Jakarta, Thu, Oct 22nd 2015